Hal-Hal yang Tidak Anda Ketahui Tentang Budaya Jepang
Sudah lebih dari 150 tahun sejak Jepang membuka judi online casino pelabuhannya ke dunia Barat setelah berabad-abad terisolasi, namun beberapa hal tentangnya masih membingungkan kita. Berikut adalah 12 hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang budaya Jepang.
Omiyage’ lebih dari sekadar oleh-oleh
Istilah omiyage sering diterjemahkan menjadi suvenir dalam bahasa Inggris, tetapi omiyage lebih dari itu. Tidak seperti oleh-oleh yang sering dibeli orang untuk diri mereka sendiri, omiyage adalah sesuatu yang dibawa pulang oleh orang-orang untuk teman, keluarga, dan rekan kerja mereka setelah bepergian. Omiyage biasanya adalah makanan khusus dari berbagai daerah, yang dikemas dalam kotak berwarna cerah dengan bahan makanan dibungkus satu per satu di dalamnya agar mudah dibagikan. Sementara membawa pulang oleh-oleh di Barat adalah isyarat yang baik, di Jepang, membawa omiyage setelah perjalanan adalah sebuah harapan.
Natal adalah liburan romantis
Orang Kristen hanya berjumlah sekitar dua persen dari populasi Jepang, jadi Natal lebih merupakan hal baru di Jepang daripada hari raya keagamaan. Tampilan lampu yang rumit dan pohon Natal adalah https://artdaily.com/bola88.html hal biasa, tetapi kebanyakan orang merayakannya pada Malam Natal daripada Hari Natal. Selain itu, Malam Natal dianggap lebih sebagai malam kencan, mirip dengan Hari Valentine, dengan pasangan pergi keluar untuk makan malam mewah dan bertukar hadiah romantis.
Ada isyarat untuk sepatu Anda
Anda mungkin tahu bahwa melepas sepatu adalah hal yang sopan saat memasuki rumah seseorang di Jepang. Namun sulit untuk mengetahui apakah Anda harus melepasnya di banyak bangunan lain, seperti kuil, kuil, dan restoran. Untungnya, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan – jika sandal dipasang di sekitar pintu masuk, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa tamu harus melepas sepatu luar ruangan dan menggantinya dengan sandal. Selain itu, jika lantai dinaikkan di pintu masuk, berarti tamu harus melepas sepatu mereka di ambang pintu sebelum masuk ke dalam dan ke permukaan yang ditinggikan.
Wanita Jepang biasa menghitamkan gigi mereka
Selama berabad-abad, menghitamkan gigi, yang dikenal sebagai ohaguro, adalah praktik umum bagi wanita Jepang, khususnya wanita yang sudah menikah dan geisha. Selain dianggap menarik, praktik ini judi casino online juga dipercaya dapat membantu melindungi gigi dari pembusukan dan masalah gigi lainnya. Wanita akan mengoleskan berbagai zat pada gigi mereka, seperti campuran lilin gigi dan tinta, untuk mempertahankan penampilan hitamnya. Praktik tersebut dilarang pada akhir abad ke-19, dalam upaya memodernisasi Jepang dan membuat budayanya lebih menarik bagi orang Barat.
Tidak sopan makan atau minum sambil berjalan
Sangat umum melihat seseorang makan sekantong keripik atau menyeruput kopi sambil berjalan di jalan di negara-negara Barat, tetapi tidak demikian halnya di Jepang. Meskipun tidak dianggap kasar seperti dulu, makan atau minum sambil berjalan masih dianggap sebagai perilaku yang buruk. Ketika kebanyakan orang Jepang membeli makanan atau minuman dari mesin penjual otomatis di jalan, misalnya, mereka akan mengkonsumsi semuanya sambil berdiri di samping mesin agar tidak berjalan dengannya.